Selasa, 15 November 2011

Refleksi Pendidikan (2)


Oleh : Dr.Uhar Suharsaputra

Dalam abad duapuluh satu ini setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti sekolah, akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu : 1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible, dan 2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).
Organisasi sekolah yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina dan mengembangkan sekolah hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan, tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi sekolah menjadi organisasi pembelajar (learning organization)
 Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta kapabilitas pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.  Dengan pemahaman seperti itu pertanyaannya adalah Apakah Sekolah itu Organisasi ?, bagaimana ?, dan kemana?.....

1 komentar:

  1. Sekolah adalah suatu organisasi yang berusaha mengembangan fisik, mental dan spiritual anak didik. Bukan hanya berfokus pada pengembangan fisik dan apakah yang terangkum dalam SDM itu berupa mental umum saja? tanpa didasari dengan agama? Tidak ! mental tanpa agama akan sengsara. Apapun tanpa agama akan RUSAK. Sumber daya manusia sangat integral dengan agama, tapi kenapa pendidikan agama disekolah umum hanya 2 jp? Sementara IPS, IPA, matematika, B.inggris, B. Ina, masing-masing 4 jam. Malah ada disatu sekolah yang dikarenakan kaseknya mantan guru B. Inggris maka jumlah jam B. Inggris yang dalam standar isi sudah sejumlah 4 jp ditambah lagi 2 jadi 6 jp. Dan B. Ina, matematik masing-masing ditambah 1 jadi jumlah kedua maple itu menjadi 5, disisi itu, seorang GPAI mengusulkan agar mapel PAI ditambah 1 saja buat Qiraatul Quran, usul ini tidak diperhatikan sama sekali. Kembali usul ada mulok B. Arab walau hanya 1 jp, juga tak digubris padahal, beliau adalah seorang Muslim. Nah, rupanya hal ini terjadi bukan hanya pada satu, dua atau tiga sekolah saja. Jadi, memangnya mau dibawa kemana generasi bangsa yang berazaskan pancasila ini? Mental Agama itu apakah tidak terlalu penting? Bktinya? Koruptor slit dibasmi ! malah pejabat yang membasmi koruptor juga turut korupsi ! yang melarang berjudi juga ikut andil ! yang berusaha menghapus wts juga ikut hees ! naaah…, inikah SDM Pancasilais??? Tidaaaak ! bukan ini yang kita inginkan!!! Tdak terlalu pentingkah agama untuk membentuk SDM yang hak? Tapi, kenapa SEMUANYA DIAAAAM!
    Kenapa mapel agama seolah tersisihkan………..! bangkitlah wahai GPAI ! sekolah adalah organisasi, untuk mengembangkan SDM bunga bangsa, mau dibawa kemana mereka…, ke neraka, atau ke syurga…? Masa depan yang hakiki adalah masa yang kekal bersama Ilahi. Dan itu BUKAN MIMPI YANG TAK KAN TERJADI, BUKAN HAYALAN YANG TAK PERNAH DATANG….
    Hehehe, punten pa Dr. bilih nuju ngalindur. Gugah mbo.

    BalasHapus